AKSIOLOGI KOMUNIKASI

DEFINISI 
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani. Istilah ini terdiri dari dua gabungan kata yaitu axios dan logos. Axios berarti nilai, sedangkan logos bermakna ilmu atau teori. Jika diartikan keseluruhan maka artinya adalah “teori tentang nilai”. Aksiologi adalah teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang didapatkan. Ilmu ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu: pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral yang melahirkan etika. Kedua, esthetic expression, atau ekspresi keindahan, Ketiga, sosio-political life, atau kehidupan sosial politik. Dari bahasan ketiga inilah lahir filsafat sosio-politik. Aksiologi merubakan cabang filsafat yang berkaitan dengan etika, estetika, dan agama. Aksiologis merupakan bidang kajian filosofis yang membahas value (Litle John).

Ilmu komunikasi khususnya berita, dalam kajian aksiologis bahwa fungsi berita dilihat dan dititikberatkan pada suatu hiburan masyarakat. Sehingga para redaksi berita harus mampu menarik audiens dengan menampilkan sesuatu yang ringan seperti halnya artike featurum Hipodermik
Teori Komunikasi Persuasif
Teori Interaksi Simbolik
Sehingga, para redaksi media pun mulai menargetkan untuk menaikan rating beritanya agar semakin banyak peluang mendapatkan iklan. Dengan kata lain, berita akan bersifat ringan tanpa mengutamakan kepentingan masyarakat karena iklan merupakan sumber utama pada suatu berita. Sehingga berita ringan dan hoax pun tetap tersebar demi menaikan rating dan menghasilkan iklan sebanyak-banyaknya.

Aspek Aksiologi
Dalam ilmu filsafat, aksiologi diketahui memiliki dua jenis aspek atau dua komponen dasar yang menyusun nilai-nilai yang dipelajari di dalamnya. Dua aspek aksiologi yang dimaksudkan adalah: 

1. Etika
Aspek yang pertama di dalam aksiologi adalah etika, etika diketahui berasal dari bahasa Yunani. Yakni dari kata ethos yang memiliki arti “adat kebiasaan”. Istilah lain untuk menyebutkan unsur etika adalah istilah moral. 

Etika sendiri adalah cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas masalah-masalah moral, perilaku, norma, dan adat istiadat yang berlaku pada komunitas tertentu. Sehingga di dalamnya akan membahas mengenai suatu adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu komunitas, misalnya suatu kelompok masyarakat. 

Dalam cabang ilmu etika ini ada tiga bidang studi utama atau materi yang akan dibahas secara mendalam. Yaitu: 

Meta etika, merupakan bidang studi yang membahas mengenai makna teoritis dan juga acuan yang digunakan untuk menerapkan maupun membangun etika atau moral dalam suatu kelompok masyarakat. 
Etika normatif, merupakan bidang studi etika yang membahas mengenai cara praktis untuk menentukan suatu tindakan moral. Sehingga disini akan dibahas mengenai cara-cara praktis menentukan tindakan apa saja yang dianggap beretika dan sebaliknya. 
Etika terapan, merupakan bidang studi di dalam etika yang membahas mengenai apa yang wajib dilakukan seseorang dalam situasi tertentu atau wilayah tindakan tertentu.

2. Estetika
Aspek kedua di dalam Aksiologi adalah estetika dan merupakan cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan keindahan, rasa, dan segala hal yang berhubungan dengan perasaan atau penilaian personal (subjektif). 

Dalam estetika, penentuan nilai suatu hal melibatkan rasa atau perasaan sehingga dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya dipengaruhi oleh suasana hati, saat suasana hati buruk maka segala hal dinilai buruk juga. Begitupun sebaliknya. 

Beberapa orang yang mencintai dan memahami dunia seni dan dekat dengan keindahan. Maka akan melihat segala hal dari nilai keindahannya, bahkan segala hal bisa dinilai sebagai sesuatu yang indah. 

Meskipun melibatkan perasaan, namun logika dalam menentukan sebuah nilai tetap berjalan. Sesuatu yang bagus, rapi, dan memang sedap dipandang mayoritas orang akan menilainya punya estetika yang tinggi. Demikian juga jika melihat sesuatu yang berkebalikan. 

Fungsi Aksiologi
Aksiologi dilihat dari kajian ilmu filsafat memiliki banyak sekali kegunaan, kemudian dibedakan menjadi dua fungsi. Yakni: 

A. Kegunaan Teoritis 
Fungsi atau kegunaan yang pertama adalah secara teoritis, sehingga aksiologi memiliki fungsi yang sifatnya berupa teori. Berhubungan dengan segala materi pembelajaran di dunia pendidikan. 

Semua ilmu pengetahuan biasanya dirangkum dalam bentuk tulisan yakni bisa dalam bentuk buku, ensiklopedia, dan lain sebagainya. Ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan adalah unsur utama. 

Digunakan untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki etika dan memiliki estetika dalam menilai suatu hal. Sekaligus bisa mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka. 

Ilmu secara teori atau nilai-nilai kehidupan secara teori akan memberi pemahaman mendasar. Bisa mengetahui suatu nilai secara mendalam dan mencoba memahaminya dulu dengan akal dan logika.

Jika sudah menguasai aksiologi secara teori maka kemudian akan memudahkan proses prakteknya. Suatu nilai akan lebih mudah dipraktekan jika sudah dipahami teorinya seperti apa. Maka fungsi pertama dari aksiologi adalah sebagai unsur teoritis. 

B. Kegunaan Praktis 
Kegunaan yang kedua adalah secara praktis. Secara sederhana bisa diartikan sebagai penerapan atau aplikasi dari pemahaman nilai-nilai dalam suatu kehidupan. Jika mendapatkan ilmu pengetahuan maka tugas pertama adalah mempraktekannya. 

Dalam dunia pendidikan, ilmu yang didapatkan selama belajar atau sekolah akan dipraktekan setelah lulus dari bangku sekolah maupun perguruan tinggi. Praktek ini bisa dalam bentuk membangun interaksi dengan masyarakat sebagai bagian dari mereka. 

Bisa juga dalam bentuk mendirikan sebuah perusahaan menggunakan ilmu yang dikuasai. Bisa juga digunakan untuk meniti karir di sebuah perusahaan, sebuah perusahaan akan merekrut karyawan yang memiliki pengetahuan sesuai bidang bisnis mereka. 

Nilai-nilai yang dibahas di dalam aksiologi kemudian juga berfungsi membantu setiap manusia atau individu untuk memberi penilaian dengan cermat. Bisa membedakan mana hal baik dan mana hal buruk, mana yang perlu dilakukan dan mana yang seharusnya dihindari. 

Pemahaman tentang semua pengetahuan di dalam aksiologi kemudian membantu menciptakan keteraturan dan adat istiadat yang baik. Sekaligus bisa diterima oleh seluruh masyarakat di suatu wilayah bahkan dunia.

Peranan Aksiologi Dalam Kehidupan Manusia
Peranan aksiologi dalam kehidupan manusia yang utama, yaitu memberikan arahan kepada manusia untuk melakukan suatu tindakan ke tindakan yang lebih baik serta sebagi pembimbing manusia untuk berekspresi melahirkan keindahan atau estetika (peran ekspresi).